engine philosopy
Apa sih menariknya menjadi seorang tukang pekerja bengkel, mekanik ::
bahasa kerennya di barat : engineer… atau insinyur. Kalau insinyur di
Indonesia sih emang keren, pasti dicari oleh ibu-ibu ataupun orang tua
yang memiliki anak gadis cantik untuk dijadikan menantu. Coba kalau
waktu kita ngapel, ditanya,
ibu : “kerjaannya apa mas…? “
Kita : *polos “Mbengkel…”
bisa jadi nasibnya kayak iklan jarum 76 … “NGimPi ya mas mau melamar
anak gadis saya… ?!?” sambil menyepak kita keluar dari pagar rumahnya
hehehe..
Allah menjanjikan tingkatan derajat yang lebih tinggi bagi manusia
yang ber-ilmu pengetahuan, dan suatu kewajiban dari gusti pangeran
bahwasanya yang ber ilmu pengetahuan untuk berbagi ilmu apa yang kita
punya kami harapkan menjadi amalan shaleh kami semua crew RAT
MOTORSPORT.
Noken as basic standard, dipapas ulang dengan hati-hati. sudah mampu.
Semoga kita bisa menjadi Insinyur , tidak hanya sebagai mekanik /
teknisi. Belajar- dan terus belajar, semoga kita tidak terus dijajah
jepang, semoga indonesia bisa menciptakan kendaraan bermotor sendiri,
semoga dunia balap kita tidak kalah di kancah internasional, semoga –
semoga – dan semoga doa-doa yang dipanjatkan dari sudut kota sidoarjo
ini bisa bergaung terdengar dari sabang sampai merauke… dan menjadi
semangat bagi semua untuk terus mau maju dan berusaha lebih giat. Muncul
pula insinyur-insinyur pintar lainnya, sehingga freeport bisa dikelola
oleh putra-putri indonesia seutuhnya, kalau sudah gitu jangankan motoGP,
F1 aja kita pasti bisa ikutin tinggal nyairin emas dikit di freeport
Busyet berparagraf – paragraf, kok ga ada cerita teknisnya sih…
Bikin mesin kencang itu gampang… bisa diatur, yang penting bagaimana
kita bisa saling berhubungan – bersilaturahmi itu lebih indah. Kita bisa
melihat bagaimana kak iwan WRR madiun dulu membangun mesin kencang,
bagaimana cak Bayu TAPE surabaya ahlinya membuat mesin bore up,
bagaimana sih ilmunya cak BoiRenk BRC tentang motor kompresi rendah tapi
kencang, bagaiamana Om Sofyan DDSPEED telaten dalam menyeting motor,
bagaiaman om Londo TRB dari Klaten mendesain kepala silinder dan klep
dengan desain back cut valve. Indahnya silaturahmi dan keterbukaan bikin
kita makin pintar dan makin banyak rizky, insyaALLAH. Tidak perduli tua
– muda, semua ditanyain aja buat tuker pendapat dan sharing, daripada
kita mau tanya ke GRAHAM BELL ya ga bisa, cuma bisa meraba-raba… belajar
dari pengalaman para senior itu adalah sesuatu yang paling berharga.
KIRI HEAD STANDARD CRYPTON — KANAN HEAD MODIFIKASI
Apa sih hasil dari balapan resmi? Udah hadiahnya sedikit, ngebikin
motornya habis banyak buat riset. Sekedar penyaluran hobby? Nama?
Kekuasaan? Gengsi? Banyak alasan yang mampu mendorong kita untuk terjun
di dunia balap. Kecintaan pada dunia olahraga bermotor, kecintaan pada
motor, kecintaan pada mesin kencang, apapun itu semoga tidak menjadikan
kita arogan.
Alasan kita, menghadapkan hati kepada Allah sebagai ibadah , semoga
pada balap drag ini kita mendapat petunjuk jalan yang lurus – Bagaikan
jalan orang-orang yang telah diberikan nikmat oleh ALLAH – kami juga
ingin menjadi ilmuwan periset mesin kencang ala Indonesia, bukan ala
Malaysia – Thailand, atau ala Eropa.
Karburator reamer habis
Diberi kesempatan membangun motor drag bebek tune – up 105 cc, dan
mengikuti balap dengan pembalap pemula, kami syukuri saja sebagai
peluang, kami anggap ini tangga awal yang harus dilalui sebelum kami
benar-benar dipercaya bos besar untuk membuat mesin dengan spec bebas
dan dana yang lebih besar ^_^ * terus berharap mode : on.
Magnit mengambil desain brt
Apa yang bisa kita tunjukkan dari perjuangan kita adalah, ketekunan
pasti akan membawa keberhasilan, ketelitian perhitungan dalam mendesain
mesin yang kompetitif hasilnya = kencang. Tinggal bagaimana pembalap
mengendalikannya, dan bagaimana masukan dari pembalap bisa dijadikan
acuan mendesain mesin yang menyesuaikan karakter pembalapnya.
Mesin itu kumpulan desain algoritma matematis dan fisika pasti, jadi 1
+ 1 pasti hasilnya 2. Perhitungan matang + seting tepat = kencang. Itu
rumus pasti. Kalau rumus : Barang bermerk + mahal itu tidak = kencang.
Habis banyak pasti.
Porting baru
Lalu apa rumus Tuhan akan kemenangan? Entahlah, siapa yang mengetahui
hari kemudian…? Apa yang akan terjadi pada tim katrok , ndeso , dari
sidoarjo ini… Eh.. siapa tahu diajak mengorbitkan bibit-bibit baru pemula di balap ROAD RACE, hihihi… sumpah kita gak nolak Silahkan datang bersilaturahmi ke bengkel.
Bicara teknis apa yang kami kembangkan pada mesin hanya perbaikan
minor, tujuan utama adalah menambah top speed, membuat motor lebih
berisi di putaran atas. Bagaimanapun juga gigi 4, adalah penentu
kemenangan. Perbaikan kami lakukan di transmisi gigi 4, terinspirasi
dari close ratio set dari malaysia berlabel YYPANG, cuma kalau beli 1
set mahal banget harganya… jadi kita bikin sendiri aja gigi 4 nya,
ukuran perbandingan 20-23 :: lebih ringan daripada 23-26 kita yang rusak
kemaren-kemaren itu
terus belajar tentang noken as…
Final gear kita ganti lebih berat, memakai gir 13-35 ( sebelumnya
13-36) diharapkan mampu menambah topspeed — tapi tanpa kehilangan
akselerasi. Bagaimana caranya?Kita sokong dengan penggantian intake
manifold dengan diameter lebih besar, membeli merk Marathon yang
harganya < 100,000. Pokoknya cukup untuk karburator PE28. Oya ,
karaburator kita reamer moncong depan menyerupai KOSO, dan belakang
diperbesar hingga seukuran venturi 30 milimeter. Maksud dan tujuannya,
memberi supplay lebih banyak untuk dapat mendorong motor di putaran
atas. Main jet memakai #118.
Ketemu partner yang kerjasama riset mesin drag mx di sirkuit, senangnya silaturhami
Leher knalpot yang dulu masih mengandalkan standardnya, kita ganti
dengan pipa ukuran 24 milimeter, knalpot ini kita riset bersama cak
Sahek ahlinya knalpot. Panjang keseluruhan diperpendek, menurut teori
graham bell, dengan desain seperti ini akan menggeser puncak torsi di
putaran tinggi.
Dimensi katub inlet 25 milimeter, katub outlet 22 milimeter. Desain
porting kita besarkan hingga 6 % lebih lebar dari diameter katub.
Diameter porting sekarang bagian terbesar selebar 26,5 milimeter , dan
tersempit di kisaran 22 milimeter , Inilah porting konvergen –
divergen, yang mampu menghasilkan bukan hanya jumlahan udara yang mampu
dilesakkan silinder lebih banyak, pun juga menjaga kecepatan aliran
udara di ruang bakar.
hasil jerih payah :: berbuah indah
Kompresi kita naikkan, untuk memperkuat putaran bawah. Yang dahulunya
deck clearances 0,8 milimeter, dikurangi menjadi 0,4 milimeter. Piston
bisa lebih didekatkan ke HEAD, karena ilmu MurMerCeng, maka caranya
cukup dengan melepas paking silinder blok.
Noken as, yang dulunya masih dikisaran rendah, kita tambah lagi lift
nya sekitar o,4 milimeter, pinggang diukur ternyata memiliki lebar 17,0
milimeter baik untuk bubungan in maupun ex. Lifter semakin tinggi
berarti putaran atas semakin efisien.
Balancer semakin ringan direduksi menjadi bobot total 500 gram.
Magnit kita rubah menjadi lempengan alumunium total loss seperti panduan
di buku pintar BRT, berat total 700 gram. Dengan ubahan ini diharapkan
CDI BRT smart click yang dimainkan pada puncak tertinggi di 40 derajat
mampu bekerja lebih sempurna mengail gasingan mesin yang dipatok di
16,000 RPM. Busi, memakai busi motor biasa, bukan iridium bukan
platinum.
Hari sabtu sore kebetulan sang pembalap, Muhammad Syaifullah, kok
ngajak nyeting sambil membawa avgas sepulang sekolah. Secara biasanya
cuma pake pertamax, hihihi… Eh waktu di timer motor bisa melaju dengan
waktu 9,326 sekon. Bobot pembalap sekitar 45 kilogram. Pembalap baru
kita yang masih duduk di bangku SMP juga mulai dilatih, dengan bobot 35
kilogram, Muhammad Arviansyah yang diharapkan bisa mempertajam timer
ternyata justru masih dibawah syaiful. Bobot memang ringan tapi cara
membawa motornya masih belum mahir, roda belakang terlalu banyak spin,
kurang cepat melepas tuas kopling, dan feeling terhadap mesin masih
belum tajam. Tugas pembalap adalah bagaimana meluncurkan motor dengan
baik di start dan mampu mengeluarkan tenaga mesin di putaran atas. Jika
terlalu keras dan tenaga dihabiskan saat start biasanya pada gigi 4
mesin hanya berjalan datar tidak mampu melejit tinggi.
Bikin Head dari nol, cylinder head buta
Motor ini hasil dibantu banyak orang, disponsorin pelanggan-pelanggan
bengkel, barang-barang spare part baru juga hasil lungsuran orang yang
garap mesin ke kita, wong yang punya juga masih anak sekolah…
Alhamdulillah, akhirnya bisa menembus urutan 2 saat penyisihan,
kurang 1 langkah lagi kami harapkan sang pembalap mampu memperbaiki cara
membawa motornya. Namun Tuhan berencana lain, saat final motor turun ke
peringkat 4 dikarenakan sang pembalap terlalu main aman, reaksi start
terhadap lampu masih dikisaran 0,200 sekon, padahal biasanya ia sanggup
menorehkan 0,013 sekon. Terlihat sedikit kekecewaan di wajahnya,
motornya hanya bermain di 9,5 sekon, namun terbukti top speed sudah
mampu menempuh 111 kpj saat final. Mungkin kalau langsung diberi nomor
satu, takutnya ntar jadi sombong
Masa insinyur pemula kok bisa nomer 1, masa ilmu murah meriah kencang
kok bisa juara, masa mesin ga ada spare part racing nya kok juara,
hihihi… Tuhan punya rencananya sendiri.
Kenangan hasil drag
Tidak apa-apa nak, setidaknya kamu sudah tidak lagi jadi pembalap
pemula, selamat datang dunia balap profesional menanti dihadapanmu.
Semoga ada tim lebih besar yang melihat bakatmu dan membawamu menjadi
lebih baik lagi, dan berprestasi lebih baik lagi, semoga – semoga …
Ada yang lucu, pembalap kedua kita, M. Arviansyah, sempat membuat
gempar dunia balap hehehe… saat penyisihan menyisakan ia seorang, Ia
justru grogi, duduk terlalu maju di jok pada saat start, setir terlalu
ditekan kuat, RPM dipanteng terlalu tinggi. Semua yang terlalu pasti
hasilnya kurang baik, terbukti, saat dibuka gas, torsi menyalur dengan
kuat di roda belakang, ban comet M1 drag pun tidak sanggup menahan torsi
terlalu liar, motor start dari lajur kanan namun ngepot ke arah kiri
mendekati pembatas tengah, saat dioper gigi 2 , motor njepat… eh lha kok
malah pindah jalur ke seblah kiri beneran, Huakakkakakakkaka
baru kali ini seluruh penonton di kejuaraan drag di gresik, melihat
ada pembalap start dari jalur kanan, finish di jalur kiri. Tapi apa
yang kami salut dari arvian, dia tetap mengegas penuh motor hongga
finish, berharap timer menyala dan ada peluang baginya, namun hasil
catatan waktu tidak muncul dan ia terkena diskualifikasi. Kata dia saat
pulang, “mungkin Tuhan berkehendak lain mas, aku kok jadi bahan hiburan,
mungkin gara-gara sepatu yang ku pake ini hasil ngembat punya temen”
Woooo… dasar bocah tengil – suka usil- akhirnya kita suruh buang tu
sepatu… bikin sial
Alhamdulillah kiriman mesin orderan terus berdatangan
Yah, ini lebih kepada pembuktian bagi diri sendiri, dan bagi yang
ingin menjadi parter RAT motorsport, dari sabang- merauke… kita dengan
tangan terbuka membuka silaturhami dan siap membantu bagi yang ingin
membuat mesin kencang, apalagi kalau diajak meriset motor balap sirkuit
road race, ayo dong beri kita kesempatan hehehe…
Apa yang bisa kita petik dari balapan, bagaimana membangun mesin
kencang? Jika graham bell memiliki patokan tersendiri, kita juga
mempunyai kesimpulan tersendiri untuk membangun mesin performa tinggi,
semoga bisa bermanfaat bagi yang ingin memulai riset… ayo kita berpacu
dalam prestasi kawan!!
Diameter klep in = 50 % dari diameter piston
Diameter klep ex = 88 % dari diameter klep in
Diameter porting in = 92 % dari diameter klep in di ujung yang bertemu manifold, 110 % di area samping kanan kiri bushing klep.
Diameter porting ex = 100 % di area kanan-kiri bushing klep, 110 % di bibir dekat knalpot.
Lift valve = 33 % dari diameter klep in.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar